Hasrat menjadi penting adalah salah satu perbedaan nyata antara manusia dan hewan. Lincoln pernah memulai satu suratnya dengan mengucapkan : “setiap orang menyukai pujian.” William James mengatakan: Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.”
Kalau
nenek moyang kita tidak mempunyai hasrat besar terhadap perolehan rasa penting
ini, peradaban akan menjadi tidak munkin terjadi. Tanpa hal ini kita tidak aka
nada bedanya dengan binatang.
Hasrat
untuk menjadi penting inilah
yang telah menggerakkan seorang pelayan toko makanan yang tidak berpendidikan dan miskin untuk mempelajari beberapa buku hukum yang ditemukannya di dasar tong dari barang rumah tangga rampasan yang telah dibelinya dengan harga lima puluh sen. Namanya adalah Lincoln.
yang telah menggerakkan seorang pelayan toko makanan yang tidak berpendidikan dan miskin untuk mempelajari beberapa buku hukum yang ditemukannya di dasar tong dari barang rumah tangga rampasan yang telah dibelinya dengan harga lima puluh sen. Namanya adalah Lincoln.
Hasrat
untuk menjadi penting inilah yang mengilhami Dickens untuk menulis
novel-novelnya yang abadi. Hasrat ini mengilhami Christopher Wren untuk
merancang simfoninya di atas batu. Hasrat ini membuat Rockefeller menumpuk jutaan
dollar yang tak pernah dia habiskan.
Hasrat
ini yang membuat saya ingin mengenakan pakaian gaya mutakhir, mengendarai
kendaraan terbaru dan berbicara tentang sifat saya yang brillian.
Sejarah
memberi banyak contoh menarik dari para orang terkenal yang berjuang memperoleh
perasaan penting. Bahkan George Washington ingin dipanggil “Yang Mulia,
Presiden Amerika”, dan Columbus memohon mendapat title “Admiral Lautan dan Raja
Muda India”.
Namun
terkadang manusia menjadi cacat dalam usahanya memperoleh simpati dan
perhatian, dan mendapatkan perasaan penting.
0 Response to "Hasrat Menjadi Penting"
Post a Comment