Namaku cinta, ketika kita bersama.
Berbagi rasa untuk selamanya.
Namaku cinta, ketika kita bersama.
Berbagi rasa sepanjang
usia
Hingga tiba saatnya,
akupun melihat,
cintaku yang khianat.
Cintaku berkhianat
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
Aku tenggelam dalam larutan luka dalam.
Aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang.
Aku tanpamu butiran debu.
Butiran debu, sebuah lagu yang lagi hits dalam deretan lagu
Indonesia. Tau darimana? Ah aku tau secara tidak langsung dari status fb
seseorang. Setelah beberapa lama, eh ternyata secara tidak sengaja dengar
lagunya. Wiih enak juga yah di dengar. Maknanya dalam.
Penyanyinya yang katanya
dari Makassar alumni sebuah sekolah Madrasah. Hehe ndag keren banget yah, alumni
Madrasah jadi artis. Jadi ingat kata-kata dari Ibunda Khairul Azzam. “Alumni Al
Azhar kok pacaran sama artis yah ndak macho”. Weh kok lari kesitu
pembahasannya. Hehe..
Tapi kita ambil positifnya saja. Apabila lagu itu dimaknai
dengan (tanpa_Mu) pada sang pencipta. Munkin maknanya akan lebih dalam lagi.
Karena hal ini akan menjadikan makna lagu tersebut tentang
seorang hamba yang kehilangan cinta dari Rabb-Nya. Maka
dari itu ia mengatakan bahwa tanpamu aku hanya butiran debu. #Versiku
2 Responses to "Aku Tanpa-Mu, Butiran Debu"
artikel yang bagus dan menarik
nice :)
Post a Comment