Catatan Penting Tentang Hari Raya Idul Fitri



Sebelum Merayakan Hari Raya, baiknya mari kita baca Renungan Berikut ini. Berikut adalah hal-hal yang sering dilakukan oleh masyarakat dis kitar kita yang dapat mengurangi bahkan merusak nilai dari ibadah:

1. Takbir secara berjama’ah dengan satu suara, atau mengikuti (mengulang) takbir seseorang yang bertakbir atau membuat-buat ucapan-ucapan baru dalam bertakbir.

2.Keyakinan disyariatkannya menghidupkan malam hari raya adalah ini adalah tidak benar.

3.Mengkhususkan hari raya dengan ziarah kubur.

4. Bercampurnya (Ikhthilath) wanita d
engan laki-laki di sebagian tempat shalat, jalan-jalan dan tempat-tempat rekreasi. 5.Sebagian manusia berkumpul pada hari raya dalam kondisi bermain musik, berbuat sia-sia, dan hal ini tidak boleh.

6.Banyaknya wanita yang bertabarruj, dan mereka tidak berhijab. Padahal sudah sepantasnya bagi wanita muslimah untuk menjaga kehormatannya, kesucian diri dengan cara menutup dirinya dengan hijab, karena kemuliaan dan kehormatannya ada dalam agama dan dan kesucian dirinya.

7.Keluarnya wanita menuju shalat I’ed dengan berdandan dan memakai minyak wangi, maka hal ini tidak diperbolehkan. 8.Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah berupa pakaian, makanan, dan minuman hingga sampai kepada perilaku boros, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: (( وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين )) الأعراف : 31. ”Dan makan dan minumlah dan janganlah berlaku borosm sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang-orang yang boros.”(QS. Al-A’raaf: 31)

9.Sebagian mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan dengan datangnya hari raya, karena bulan Ramadhan telah habis dan dia terbebas dari ibasah di dalamnya, seolah-olah Ramadhan adalah beban berat yang harus dia tanggung dan orang seperti ini berada di atas bahay ayang besar.

10.Sebagian orang mereemehkan dalam menunaikan shalat ‘Ied, dan dia menghalangi dirinya sendiri dari pahala yang banyak dengan tidak menhgadiri shalat ‘Ied, dan mungkin sebabnya adalah karena bergadang di malam hari.

11.Ada orang-orang yang menjadikan hari raya sebagai kesempatan baginya untuk melipat gandakan penghasilannya yang buruk, dan hal itu dengan melakukan kecurangan dan tipuan, kedustaan dan tipudaya, memakan harta manusia dengan cara batil seolah-olah tidak ada yang mengawasinya (yaitu Allah), maka engkau lihat orang tersebut tidak menjauhkan dirinyamenjual sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala berupa makanan, minuman, sesuatu yang melalaikan dan sesuatu yang bisa menghancurkan rumah dan masyarakat (seperti miras, narkoba, petasan dan lain-lain).

12.Termasuk kesalahan-kesalahan yang terulang dalam kesempatan hari raya atau malam-malam Ramadhan adalah perbuatan sia-sia anak dengan mainan-mainan seperti kembang api dan petasan yang mengganggu orang-orang yang sedang shalat dan mengganggu ketenangan. Betapa banyak terjadi musibah dan kecelakaan akibat dari petasan itu!! Yang ini terkena matanya, yang itu terkena kepalanya dan kebnyakan manusia lalai dari hal ini. Dan yang terakhir, ada ungkapan:”Siapa saja yang ingin mengetahui akhlak suatu masyarakat, maka lihatlah pada hari raya mereka karena hal itu (kegaiatan di hari raya) berangkat dari karakter fithrah mereka, dan menampakkan perasaan, kecondongan dan kebiasaan-kebiasaan sesuai kenyataan yang sebenarnya.

Dan masyarakat yang bahagia dan baik adalah yang meningkat akhlaknya di hari raya kepada puncak yang paling tinggi, syi’ar-syi’ar (cirri khas) persaudaraan membentang luas, yang mana dalam hari raya mereka nampak bersatu, saling menolong, saling mengasihi, hati-hari mereka bersinar dengan kecintaanm kebaikan dan kebeningannya.

Kita memohon kepada Allah ’Azza wa Jalla agar menerima puasa kita dan shalat malam kita dan ketaatan-ketaaan yang lainnyam dan mempertemukan kita dan kaum Muslimin kembali dengan bulan Ramadhan dengan penerimaan dan ampunan dari Allah, kesehatan dan keselamatan, keamanan dan kesejahteraan, kemuliaan dan ketinggian bendera Islam, dan mengalahkan musuh-musuh millah (agama). WallahuA’lam, wa Shallallahu wa Sallam ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Alihi wa Shahbih. Sumber: Alsofwah.or.id

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Catatan Penting Tentang Hari Raya Idul Fitri"