Sulawesi-Selatan Menuju Kota Wisata Dunia

 
Sulawesi-selatan, butta pa’rasangengku. Sebuah daerah yang sakral akan kebudayaan assipakatau, assipakasiri, assipakalebbi. Sungguh bangga rasanya dilahirkan sebagai orang Sulawesi-selatan. Dalam sebuah pepatah mengatakan “Teai bugisi mangkasara punna bokona loko”, merupakan perumpamaan bagi warga Sulawesi-selatan, yang pantang menyerah dan mundur dalam menghadapi sebuah masalah. Sinergi dengan ikon “Sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai” yang menjadi ikon kota Makassar sebagai ibu kota Sulawesi-selatan.

Daerah yang majemuk akan kekayaan alamnya yang beraneka ragam, mulai dari wisata pegunungan sampai pada wisata bahari. Dengan daerah yang terbentang sangat luas. Sebagai sebuah daerah dengan kemajemukan budaya, bahasa, dan keindahan alam. Sulawesi-selatan berpotensi lebih meningkatkan pendapatan daerahnya melalui pariwisata

Sebagai contoh kecil, adalah pemandangan pegunungan yang berada di jalan antara Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone. Sungguh menakjubkan hati jika melihatnya.  Hal ini penulis rasakan baru-baru ini. Ketika perjalanan dari Makassar ke Kabupaten Bone kebetulan mengendarai sepeda motor dan berangkat sekitar jam tujuh pagi. Sesampai di barisan pegunungan hati ini tak henti-hentinya bertasbih dan bertakbir memuji sang Pencipta atas pemandangan yang begitu indah. Bahkan hampir terbuai dan hilang kendali terhadap kendaraan saya saking takjubnya terhadap pemandangan yang sangat indah tersebut. 


Perjalanan yang sangat jauh menjadi tidak terasa. Bahkan perjalanan yang sebenarnya harusnya melelahkan menjadi sebuah perjalanan wisata yang menyegarkan bagi saya sendiri dalam kepenatan aktifitas kota yang sangat sibuk.

Kedepannya sebagai seorang yang sangat cinta pemandangan pegunungan berharap pemerintah Sulawesi-selatan melihat suatu peluang yang tersembunyi diantara pegunungan batu dan karal yang melintang di sekitar jalan tersebut. Karna tak menutup kemungkinan daerah tersebut bisa menjadi lokasi wisata yang sangat menjanjikan. Hanya saja butuh sentuhan tangan-tangan kreatif untuk menjadikan daerah tersebut sebagai taman surga dunia. 


Apa yang perlu dibenahi?

Adapun yang perlu dibenahi dalam skala umum mengenai kepariwisataan Sulawesi-selatan adalah yang pertama, merevitalisasi dan mengaktualisasikan situs-situs sejarah yang ada di Sulawesi-selatan. Dengan adanya program revitalisasi seluruh situs bersejarah maka dengan sendirinya akan tercipta sebuah kawasan pariwisata yang berkesinambungan dan tetap terjaga.

Kedua, Pemerintah Sulawesi-selatan harus terus menjaga citranya sebagai sebuah daerah yang sangat menghargai hak-hak dasar manusia. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghidupkan kembali budaya Siri, Pacce, Sipakatau, dan Sipakainge. Dengan demikian diharapkan akan  tercipta sebuah daerah dengan keadaan masyarakat yang kondusif, rukun dan tenteram. Sehingga para wisatawan mancanegara maupun domestik tidak perlu ragu untuk berkunjung ke Sulawesi-selatan.

Ketiga, membangun sebuah Pusat Data Base Kepariwisataan yang berpusat di Kota Makassar. Dalam hal ini kota Makassar menjadi sebuah pusat informasi dan tujuan. Sebagai perpanjangan tangan untuk daerah pariwisata potensial yang ada di kabupaten-kabupaten dalam lingkup wilayah  Sulawesi-selatan. Dengan adanya database yang lengkap tentang potensi pariwisata seluruh daerah di Sulawesi selatan, maka informasi kepariwisataan kita akan lebih mudah diketahui secara  lengkap oleh wisatawan.

Keempat, harus ada dukungan dari pemerintah provinsi bagi daerah yang memang memiliki potensi sumber daya wisata yang sangat menjanjikan. Baik itu berupa bantuan pendanaan maupun berupa bantuan promosi agar daerah tersebut bisa dikenal oleh masyarakat dunia.

Kelima, menggandeng para akademisi dan blogger untuk mengkampanyekan Visit South Sulawesi. Hal ini sangat menunjang Sulawesi-selatan untuk dikenal di seluruh dunia. Karena Sesuatu yang tertulis akan senantiasa abadi dan menjadi sejarah yang tak akan hilang. 

Dalam sebuah Workshop Kepenulisan yang di gagas oleh Forum Lingkar Pena Universitas Hasanuddin baru-baru ini, ternyata visi mereka sama seperti yang dicita-citakan oleh pemerintah Sulawesi-selatan. Tema yang diusung adalah khasanah lokal sebagai warisan dunia yang melegenda. Apabila pemerintah Sulawesi-selatan dapat mensinergikan dan bekerja sama dengan sebuah forum yang ilmiah seperti ini, maka yakin Sulawesi-selatan akan menjadi sebuah kota pariwisata yang bukan hanya dikenal dalam skala domestik, namun juga Asia bahkan ke seluruh penjuru dunia.

Jangan lupakan ini!

Dari beberapa ide yang menjadi masukan untuk Sulawesi-selatan, ada hal yang tak boleh dikesampingkan. Ketika masyarakat Sulawesi-selatan sudah menjadi masyarakat dunia. Maka pemerintah harus mempersiapkan sejak dini masyarakatnya agar bisa bersaing dengan masyarakat dunia lainnya. Hal ini agar masyarakat Sulawesi-selatan tak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, tapi menjadi pelakon utama di daerah kelahirannya.

Persaingan yang semakin terbuka dan pasar bebas yang akan di berlakukan dalam skala Asia dalam dekat ini menuntut masyarakat Sulawesi-selatan harus siap dengan persaingan tersebut. Diperlukan peran yang aktif dari pemerintah untuk membentuk karakter masyarakat yang terbuka, dinamis dan kompetitif. 

Masyarakat yang sudah siap dengan keadaan yang akan datang, akan membantu pemerintah dalam menyukseskan programnya. Terutama dalam bidang pariwisata. Hal ini disebabkan masyarakat adalah pelaku utama dan berinteraksi langsung dengan para wisatawan. Masyarakat juga yang akan menjadi tolak ukur apakah program ini berhasil atau tidak. Ketika masyarakat dapat memanfaatkan sebuah kesempatan yang diberikan oleh pemerintahnya. Salah satunya dari peningkatan pendapatan melalui pemanfaatan program pemerintah.

Namun kita bersyukur beberapa objek wisata kita yang didukung oleh Pemerintah Sulawesi-selatan telah bisa dikenal. Ada beberapa diantaranya seperti Pantai Losari, Tanjung Bira, Taman Wisata Bantimurung, Takabonerato, Malino, Toraja, Lejja, dan beberapa objek wisata lainnya. Dan seperti yang terlihat, tarap hidup dan keadaan ekonomi masyarakat sekitar juga ikut terangkat.

Butuh dukungan dari semua pihak untuk membangun citra daerah Sulawesi-selatan. Sebagai blogger kami tidak hanya bisa menggoreskan pena di dunia maya, tetapi tetap siap apabila untuk berpartisipasi dalam dunia nyata. "Resopa temangingi namalomo naletei pammase dewata", yang artinya Kami siap menjadi yang terdepan untuk Sulawesi-selatan. Tetap Jaya Sulawesi-selatan pa’rasangengku tercinta. "Visit South Sulawesi 2012, Best Nature Asia".

Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Sulawesi-Selatan Menuju Kota Wisata Dunia"